Celine S

Ejakulasi merupakan pencapaian tertinggi pada pria saat memenuhi hasrat seksualnya. Namun, kenikmatan ejakulasi jelas berbeda-beda. Jika tidak dieksplor dengan baik, terjadinya ejakulasi tidak akan terasa nikmat. Untuk mencapainya, dibutuhkan frekuensi yang tepat sehingga ejakulasi terasa sempurna. Bagi pasangan yang telah menjalin ikatan pernikahan, tentu bercinta tak sebatas memuaskan nafsu birahi semata. Melainkan juga bagian dari aspek yang membawa keharmonisan dalam rumah tangga bahagia. Banyak pasangan-pasangan yang akhirnya mengalami perceraian yang disebabkan kehidupan seksualnya tidak berjalan dengan baik. Sebelum itu terjadi pada anda, sebaiknya anda mencegah dengan memperdalam pengetahuan tentang seks dan memahami tips bercinta yang sempurna. Karena begitu pentingnya ejakulasi terdahsyat, sepantasnya kita untuk mengetahui tipsnya.

Bagi para pria, kenikmatan saat terjadinya ejakulasi tergantung dari ritme dan frekuensi saat bercinta. Atur ritme yang baik seperti jangan terburu-buru untuk mengeluarkan sperma dan tunggulah hingga frekuensi benar-benar tepat untuk ejakulasi. Perlu diketahui, semakin sering anda mengalami ejakulasi yang tak sempurna, maka akan semakin berkurang kenikmatannya saat mencapai titik terdahsyat tersebut.

Atur Ritme dan Frekuensi Ejakulasi 

Saat berhubungan seks dengan pasangan, janganlah terburu-buru untuk ejakulasi. Cobalah untuk menahannya dan tunggu pasangan anda sampai mencapai titik orgasme. Atur ritme dengan baik, dan rangsang pasangan anda agar dapat mencapai titik puncak kenikmatan dalam waktu yang bersamaan. Kenikmatan akan sangat luar biasa jika dapat mencapai titik terdahsyat bersamaan dengan pasangan anda.

Seperti yang dikutip Bandar Sicbo, frekuensi ejakulasi yang sempurna yakni ketika ada rasa ejakulasi yang datang dari bagian belakang lutut. Anda akan merasakan ejakulasi nikmat, apabila dapat mengetahui ritme dan frekuensi yang tepat. Temukanlah ritme optimal dan tetapkan frekuensi yang telah disebutkan diatas demi kenikmatan ejakulasi anda.

Celine Shaine